Sabtu, 11 Februari 2012
Walikota Bogor Diani Budiarto meninjau Tempat Pengelolaan Sampah  Terpadu (TPST) berbasis masyarakat di Kelurahan Katulampa dan TPST Mutiara Bogor Raya Kecamatan Bogor Timur, Sabtu  (11/2/2012)
Pendirian TPST yang menerapkan pola Reduce, Reuse, Recycle (3R) dimaksudkan untuk menanggulangi volume 30 persen sampah di Kota Bogor yang tidak tertampung di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Galuga.

Sebelumnya pada 11 Januari 2012 lalu, Walikota Diani Budiarto telah meresmikan 6 TPST di Kota Bogor yang dilakukan secara simbolis di TPST Kertamaya Kecamatan Bogor Selatan. 
Ke 6 TPST tersebut berlokasi di Kelurahan Kertamaya, Kelurahan Mulyaharja, Kelurahan Ciparigi, UPT Rusunawa, Perumahan Griya Katulampa, dan Perumahan Mutiara Bogor Raya.

Dalam peninjauannya ke dua TPST Diani didampingi  Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bogor Asep Firdaus,  Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Daud Nedo Darenoh, unsur Muspika, Lurah Katulampa Anwar Hadi , Sekretaris Kecamatan Bogor Timur Agus Suparman, Tim PKK Kelurahan Katulampa, para Ketua RW dan RT, pengurus LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)  dan sejumlah pengurus kelompok warga masyarakat lainnya.

Pada kesempatan itu Walikota Bogor Diani Budiarto menyampaikan apresiasi kepada  masyarakat yang telah mendukung pendirian TPST berbasis masyarakat.

Menurutnya, dibangunannya TPST di Kota Bogor merupakan salah satu usaha untuk lebih meningkatkan kebersihan.  “Makanya, perlu  sinergi  dengan masyarakat  TPST tidak akan berarti apa-apa kalau tidak dibenahi.  Perlu kesiapan masyarakat, kesiapan petugas dan manajemen terkait SOP (Standar Operasional) ,” tandas Diani

Sementara itu dalam dialog dengan masyarakat Kelurahan Katulampa terkait dengan pengelolaan TPST ke depannya. Diani menekankan, perlunya  pemahaman serta kedisiplinan dari masyarakat dan petugas di TPST itu sendiri. “Jadi adanya TPST  harus lebih bersemangat dan harus ada spirit dalam mengelola sampah di wilayahnya masing-masing, “ kata Diani.

Diani mengungkapkan, Katulampa dulunya Desa, masuk ke Kota Bogor tahun 1995, Karenanta diharapkan dengan TPST tidak hanya bisa mengcover sampah-sampah dilokasi kompleks perumahan, Tapi, juga lebih luas lagi “ Jika perlu kapasitasnya kita tambah lagi untuk bisa menjangkau warga disekitar kompleks Perumahan,“ katanya.

Lebih lanjut Diani menyebutkan, dari 6 TPST yang dibangun akan dilihat mana pengelolaannya lebih baik dengan jangkauan lebih luas, sehingga terhadap TPST tersebut perlu ditingkatkan kapasitasnya.

Diani menambahkan, pendirian TPST pada dasarnya untuk memenuhi masyarakat dalam upaya membantu menyelesaikan persampahan di Kota Bogor.
Sementara itu Lurah Katulampa Anwar Hadi menyatakan, bahwa masyarakatnya sangat antusias dengan pendirian TPST di wilayahnya.  “ Minimal ada 5 RW yang terlayani melalui TPST ini, “ kata Anwar.

Sambutan positif warga, lanjut Anwar, dibuktikan warga perumahan Mutiara Bogor Raya  yang mulai menggalang swadaya untuk membeli kendaraan pengangkut sampah, walaupun dalam pelaksanaannya belum berjalan maksimal.

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel