Sabtu, 11 Februari 2012
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor hingga kini belum nenerima hasil penelitian Labolatorium Kesehatan Daerah (Labkesda) terkait pemeriksaan sampel sumur warga RT 05/ RW 04 Kelurahan Bararangsiang Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor yang diduga tercemar solar.
“Hingga hari ini (Jum’at 10/2 – red) kami belum menerima hasil penelitian Labkesda, “ kata  Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan BPLH Kota Bogor, Sahlan Rasyidi, yang dihubungi via telepon cellulernya, Jum’at (10/2/2012).
Shahlkan juga  mengaku, pihakya kesulitan menemukan sumber pencemar cairan mirip solar yang menimpa  sembilan sumur warga di Pulo Armin, Baranangsiang Bogor Timur.  “ Saat meninjau PT Pasri Buana Perusahaan Data Center yang diduga warga sebagai sumber pencemaran kami tidak menemukan kebocoran pada tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Perusahaan tersebut, “ kata Shahlan.

Dia mengaku kesulitan untuk menemukan sumber pencemaran dalam waktu singkat. “ Kita tidak tinggal diam, kami terus berusaha karena masih ada riset lainnya yang diharapkan bisa terungkap dari mana air sumur warga itu bisa tercemar, “ ungkapnya

Menurut Shahlan, pihaknya telah melakukan  pengukuran tangki, namun tidak ada pengurangan volume BBM secara signifikan, Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah meminta agar perusahaan tersebut melakukan audit eksternal terkait tangki solar miliknya.

Sebelumnya Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bogor Muaz HD mengatakan, audit eksternal perlu dilakukan untuk menganalisa dampak lingkungan dari empat tangki solar milik PT Pasri Utama.

Apalagi, kata dia, volume keempat tangki yang ada di perusahaan tersebut cukup besar yakni 55 ribu liter per tangki. "Makanya harus diukur diukur dampak lingkungannya," kata Muaz.

Saat melakukan peninjauan ke PT Pasri Utama, kata Muaz, pihak perusahaan   bersedia melakukan audit dengan mendatangkan para ahlu dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Muaz juga mendesak BPLH segera menyelesaikan riset kasus tersebut sehingga sumber pencemar segera diketahui.  " Kita khawatir pencemaran akan meluas ke sungai Ciliwung dan pemukiman warga lainnya, “kata Muaz.

Seperti diketahui, sembilan sumur warga di Pulo Armin Baranangsiang Bogor Timur diduga tercemar solar. Warga sekitar menduga, telah terjadi kebocoran kapsul (tangki)  bawah tanah yang berasal dari sebuah perusahaan Data Center dengan radius 50 meter dari tempat tinggal warga.

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel