Jumat, 10 Februari 2012

     Indonesia merupalan salah satu begara yang memiliki keragaman budaya. budaya itu sudah terlahir jauh sebelum negara ini terbentuk.masyarakat adat mempertahankan itu dari generasi ke generasi. bahkan, salah satu lagu H. Rhoma Irama pun menyinggung keragaman itu.
budaya yang sudah di pertahankan oleh nenek moyang itu merupakan kekayaan yang sangat. dengan itu, kita semua sebagai orang indonesia perlu memeprtahankan dan melestarikan. karena jika bukan kita siapa lagi yang berhak melestarikannya. jangan sampai menunggu kekayaan budaya kita diambil dan di akui negara lain.

Botram
    sunda suku yang memliki segudang budaya, yang melengkapi keindahan indonesia. Botram merupakan salah satu tradisi yang ada di indonesia.
     setiap daerah memang meimiliki istilah yang berbeda. secara pribadi saya juga baru mendengar istilah botram. mungkin anda juga baru mendengar istilah ini. ada yang menyebutnya babancakan, papahare, papandangan dan sebagainya.
     tradisi botram berupa acara makan berasama di sembarang tempat secara sampai dengan saling menukar maknaan yang kita bawa. artinya kita memakan makanan yang orang lain bawa, sedangkan orang lain memakan makanan yang kita bawa. jadi, setiap orang membawa makanan serelanya untuk di tukar dengan makananyang di bawa orang lain.
      punya nasi dan opor ayan, berarti bawanya nasi dan opor ayam. di rumah ada sayur jengkol, berarti yang di bawa sayur jengkol. tidak ada ketentuan dan ikatan khusus , yang penting bawa makanan. tidak ada aturan harus membawa makanan mewah, tapi makanan nya yang halal.
    namun, menurut hasil pembacaan saya, ada menu yang harus ada disini, yakni sambal terasi, lalapan dan ikan asin. menu botram bertujuan untuk mengikat tali persaudaraan , kekeluargaan dan kebersamaan, atau istilah agama adalah silaturahmi. tradisi botram mengajarkan kesejahtraan artinya dalam tradisi ini tidak mengenal status sosial dan kelas sosial, semuanya sama dan sejajar.
selain itu, tradisi ini juga mengajarkan kesederhanaandi tengah budaya konsumtif dan gempuran globalisasi. dalam agama juga di anjurkan untuk tidak bermewah-mewah dan berlebih - lebihan.
Tapi perlu di sayangkan, budaya adi luhung itu sudah mulai di lupakan atau terlupakan oleh masyarakat sundanya sendiri. Masyarakat sunda, terutama kaum muda, lebih menyukai atau lebuh sregg pada budaya import. Berangakat dari kegelisahan ini , PAMOR RAYA sebagai keorganisasian daerah sangat afresiasif untuk melestarikan budaya yang ada di tatar sunda.
     Saat di wawancara, kang Opick menuturkan, bahwa "nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi botram sesuai dengan ide awal berdirinya PAMOR RAYA." Yakni kemandirian, saling berbagi, saling melengkapi yang terangkum dalam format silaturahmi untuk berkreasi, berinovasi, diskusi dan mencari pujaan hati

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel